Berkaitan dengan posting sebelumnya, yakni Pengobatan Alternatif Yang Sesuai Dengan Syari'at, maka posting kali ini saya akan share beberapa tips-nya untuk memilih pengobatan alternatif yang sesuai dengan syariat dimaksud. Namun perlu diketahui, bahwa tips ini hanyalah sebatas gambaran yang mungkin hanya dapat dijadikan sebagai acuan dasar saja dalam menentukan pilihan model pengobatan alternatif mana yang akan kita pilih untuk berobat, sehingga pengobatan yang kita lakukan akan sesuai dengan tuntunan syari'at yang kita anut dan kita yakini.
Pengobatan alternatif yang juga lazim disebut sebagai pengobatan tradisional, merupakan proses pengobatan yang biasanya dilakukan dengan mengandalkan norma adat kebiasaan yang turun-temurun dan bersifat alami, dan bukan pengobatan yang dilakukan secara medis (kedokteran). Ada beragam cara atau model pengobatan yang ditawarkan di masyarakat, dan kita dapat memilihnya sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan kita, namun yang terpenting adalah yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Departemen Kesehatan telah mengklasifikasi pengobatan alternatif tersebut kedalam 4 (empat) golongan, yaitu :
1. Pengobatan tradisional keterampilan
Pengobatan tradisional yang termasuk dalam golongan ini, seperti; pijat urut, patah tulang, sunat, dukun bayi, refleksi, akupresur, akupunktur, chiropractor dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.
2. Pengobatan tradisional ramuan
Pengobatan tradisional yang termasuk dalam golongan ini, seperti; ramuan Indonesia (jamu), gurah, tabib, sinse, homoeopati, aromaterapi dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.
3. Pengobatan tradisional pendekatan agama
Pengobatan tradisional yang dilakukan dengan pendekatan agama, seperti; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Buddha.
4. Pengobatan tradisional supranatural
Pengobatan tradisional yang termasuk dalam golongan ini, seperti; tenaga dalam (prana), paranormal, reiki master, qigong, dukun kebatinan dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.
Mungkin kita akan maklum dengan beragamnya model pengobatan alternatif yang masih tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat, yang kemudian oleh sebahagian orang masih dimanfaatkan oleh karena kondisi dan kebutuhan serta keyakinan masing-masing. Namun perlu diingat, bahwa tidak serta-merta kemudian semua model atau cara pengobatan alternatif itu bisa kita gunakan. Bagaimanapun kita perlu mempertimbangkan model pengobatan alternatif mana yang harus kita pilih untuk melakukan pengobatan. Oleh sebab itu, maka kita harus dapat memilih dan memilahnya sesuai dengan keyakinan kita, dan tidak menyimpang dari tuntunan syari'at.
Ada beberapa tips yang dapat kita gunakan sebagai rujukan untuk memilih pengobatan alternatif yang sesuai dengan tuntunan syariat, yakni ;
1. Diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan yang cukup tinggi dalam memilih tempat dan model pengobatan alternatif untuk menghindari "bidah" atau penyimpangan terhadap akidah dan ibadah.
2. Harus sudah mengetahui benar mengenai latar belakang sang pengobat atau tabib, berikut kesalihan dan wara' (sikap menjauhi syubhat) di tengah-tengah masyarakat. Jika kita masih ragu-ragu, maka sebaiknya ditinggalkan. Rasulullah SAW menyuruh kita meninggalkan hal-hal yang meragukan.
3. Orang yang melakukan pengobatan tidak mengajarkan atau melakukan hal-hal yang menyimpang dari agama, seperti; mengaku memilki mukjijat atau karomah, meninggalkan sholat, mengaku titisan wali, dan sebagainya.
4. Proses pengobatan tidak dicampuri dengan ritual-ritual dan syarat-syarat tertentu yang menyimpang dari syariat. seperti; meminta ayam hitam, putih telur, dan sebagainya.
5. Pengobatan hanya dilakukan dengan menggunakan bacaan-bacaan dengan ayat-ayat dari al-Quran atau hadist-hadist shahih disertai pemahaman yang benar terhadap bacaan-bacaan tersebut.
6. Jika menggunakan ramuan, pijatan atau sentuhan-sentuhan pisik lainnya terhadap pasien, maka hal tersebut harus yang dapat dipahami secara logis dan rasional.
Demikian tips yang mudah-mudahan dapat menjadi acuan dalam memilih pengobatan alternatif jika suatu saat kita memerlukannya. Wallahu a'lam.