25 Mei 2012

Ikhwal Indigo Menurut Pandangan Islam

Pada postingan terdahulu saya telah menulis mengenai Hal Ikhwal Tentang Anak Indigo. Pada posting kali ini juga masih terkait tentang indigo, namun kali ini saya akan membahas tentang bagaimana Indigo menurut pandangan Islam. Sebagaimana dijelaskan pada postingan terdahulu, bahwa kebanyakan Anak Indigo mempunyai karakteristik yang berbeda dan memiliki kemampuan yang lebih melebihi anak seusianya, termasuk diantaranya juga memiliki kemampuan melihat sesuatu dari alam lain (ghaib). Bagi anak indigo, kemampuan seperti ini tidak diperoleh melalui suatu proses belajar tertentu, melainkan menurut sebagian orang karena adanya sesuatu didalam tubuhnya yang disebut aura yang berwarna indigo (nila). Berbicara soal kemampuan manusia terhadap sesuatu, tentunya kita juga harus melihat juga akan kodrat manusia yang serba terbatas atas segala sesuatunya, kecuali manusia pilihan yang telah diberi anugerah atas kehendak dan karunia Allah SWT. Demikian pula soal kemampuan manusia terhadap kepemilikan ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal ini pengetahuan yang berkaitan dengan hal-hal ghaib yang lazim dimiliki oleh sebagian anak-anak atau orang Indigo.

Sesungguhnya kemampuan manusia atas kepemilikan ilmu pengetahuan hanyalah bagaikan setetes air di samudra luas atas ilmu pengetahuan yang dimiliki Allah SWT. Oleh sebab itu, maka apabila ada seseorang dianggap memiliki kemampuan tentang sesuatu melebihi kodratnya sebagai manusia pada umumnya, kita harus berhati-hati dan waspada dalam menyikapinya. Dalam beberapa hal Allah SWT bisa saja memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia secara langsung tanpa melalui proses belajar seperti pengetahuannya Nabi Khidir as, dan inipun karena Khiidir adalah seorang nabi dan rosul, maka wajar jika Allah memberikan pengetahuan itu. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an, yang artinya: “Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami (Allah)." (QS. Al-Kahfi: 65)

Ilmu pengetahuan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Khidhir as dalam kisahnya sebagaimana pada Ayat tersebut diatas, kemudian oleh sebagian orang ilmu itu disebut-sebut sebagai ilmu laduni. Namun seiring dengan berjalannya waktu istilah ilmu laduni menjadi berkembang artinya, yaitu bahwa setiap orang yang mempunyai kelebihan yang aneh-aneh (yang diluar kewajaran manusia), mereka menganggapnya sebagai mempunyai ilmu laduni. Pandangan ini didasari oleh karena nabi khidhir as telah memperoleh ilmu yang dapat mengetahui hal-hal yang belum terjadi dalam kisah perjalannya bersama nabi Musa as, dan pengetahuan itu diberikan langsung dari Allah tanpa melalui proses belajar tertentu.
Kalau kita katakan bahwa Khidhir as adalah seorang Nabi - dan ini adalah pendapat yang benar -, maka Allah telah mengajarkan kepada Nabi Khidhir sebagian ilmu ghoib, dan ini wajar-wajar saja, karena salah satu ciri khas wahyu adalah pengetahuan tentang sebagian ilmu ghoib. Dan hal ini hanya dimiliki oleh para nabi dan utusan Allah atau orang-orang yang dikehendaki Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, yang artinya : “Dia-lah Tuhan (Allah) Yang mengetahui yang ghaib dan Dia tidak memperlihatkan tentang yang ghaib tersebut kepada siapapun. Kecuali kepada para Rosul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (Malaikat) di muka dan di belakangnya.“ (QS. Al-Jin: 26-27)

Para ahli tasawuf yang kemudian disebut sebagai kaum sufi, mengangap bahwa ilmu laduni ialah pengetahuan yang diperoleh seseorang yang saleh dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak dan karunia Allah SWT. Menurut anggapan ini, maka keberadaan ilmu laduni dapat dimungkinkan jika ilmu laduni tersebut dia dapatkan dengan bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahNya serta menjauhi segala laranganNya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rosulullah saw, dan kita harus percaya kepadanya, tetapi tidak kita sebut ilmu laduni, kita sebut karomah atau ilham atau firasat, menurut jenis kelebihan yang ia punyai. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya: " … Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah mengajarimu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqoroh: 282) 
Jika seseorang yang saleh dan bertaqwa kepada Allah dimungkinkan bisa memperoleh pengetahuan dari Allah tanpa proses belajar tertentu, yang kemudian menurut kaum sufi disebut ilmu laduni, lalu bagaimana dengan kemampuan seorang anak Indigo?, yang juga kebanyakan dari mereka memiliki kamampuan tentang sesuatu melebihi anak lain tanpa melalui proses belajar termasuk mengetahui hal-hal yang ghaib. Seperti dapat melihat  jin atau setan, mengetahui kehidupan masa lalu dan masa datang, dan lain-lain. Dalam kaitan ini maka tentu saja kita harus melihatnya dengan penuh kehati-hatian dengan melihat seberapa tinggikah tingkat kesalehan dan ketaqwaan anak yang terindikasi indigo tersebut kepada Allah SWT. Jika terindikasi tidak ada kesalehan dan ketaqwaan yang ditunjukan oleh yang bersangkutan, terlebih kemampuannya itu didasari dengan menggunakan sesuatu media tertentu yang ia percayai memiliki tuah atau kekuatan tertentu, maka hal ini diindikasikan sebagai orang yang tidak mendapatkan hidayah dari Allah dan tergolong kesesatan, karena kodratnya manusia tidak dapat melihat jin dalam ujud aslinya. 

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan –kepada keduanya–‘ auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27)

Firman Allah tersebut diatas menunjukkan, bahwa kodratnya manusia sesungguhnya tidak ada kemampuan untuk dapat melihat jin/setan. Lalu bagaimana jika ada sesorang dianggap telah memiliki kemampuan dapat melihat jin/setan? dimana dalam kaitan ini seseorang yang terindikasi indigo juga memilki kemampuan seperti ini. Dan mengapa seseorang bisa indigo?. Ustadz Abu Musa menjawab: "Kemungkinan ada salah satu dari leluhur anak indigo yang melakukan persekutuan dengan jin. Ini menyebabkan ada jin yang bersemayam dalam diri keturunannya. Mengenai prediksi tentang masa depan, itu sebenarnya pekerjaan dari jin yang bersemayam dalam dirinya dan tentunya jin musyrik yang banyak bertapa sehingga memiliki kekuatan yang besar dan mampu meramalkan masa depan dan mungkin bisa jadi itu semua skenario jin tersebut."

Penyebab Manusia Bisa Melihat Jin. 

Lebih lanjut Menurut Ustadz Ahmad Abu Musa, ada 3 kemungkinan dari penglihatannya jin yang terjadi pada manusia, yaitu :
  1. Ada jin (baik satu maupun lebih ) yang bersemayam dalam dirinya, sehingga orang yang disemayami mampu melihat "teman" dari jin yang bersemayam tersebut. Tentu saja, orang tersebut bisa melihat jin dan orang lain tidak bisa melihat karena orang lain tidak disemayami jin.
  2. Jin menyamar menjadi bentuk lain seperti hewan atau benda, hal ini menyebabkan semua manusia mampu melihat jin tersebut. Dan perlu diingat, Allah SWT telah menciptakan alam nyata untuk manusia dan alam ghoib untuk bangsa jin. Maka jika jin memperlihatkan diri di alam manusia, akan memerlukan energi yang besar dan belum termasuk hukuman dari Allah SWT karena telah melanggar hukum yang telah diciptakan Allah SWT.
  3. Kemungkinan yang terakhir adalah orang yang melihat jin tersebut melakukan dusta atas penglihatan jinnya.
Bagaimana cara mengatasi atau menghilangkan kemampuan anak indigo ?. Sebagian Ulama berpendapat bahwa kemampuan anak indigo dapat diatasi atau dihilangkan dengan suatu metoda yang disebut ruqyah, yaitu membacakan ayat-ayat al-qur'an, dzikir-dzikir serta do'a-do'a dihadapan orang yang sakit ( orang yang terindikasi memiliki indigo), dengan harapan diberikan ke ridho'an dan kesembuhan oleh Allah Subhanallahu Wa'taala (al-Qaul al-Mufid 'ala Kitab Tauhid, karya Syeikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin I/177). Contoh dari ayat serta do'a yang dibacakan saat me-ruqyah diantaranya ; Surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, yang juga disebut sebagai surat-surat Mu'awwidzaat. Surat al-Fatihah juga merupakan surat yang pernah dibacakan seorang sahabat nabi kepada kepala suku sebuah kafilah saat sakit tersengat binatang berbisa dengan cara membacakan al-Fatihah, lalu mengumpulkan ludahnya dan meludahkannya pada tempat yang sakit sehingga kepala suku itupun sembuh sama sekalai (Shahih Bukhari, Kitab ath-Thibb, bab ar-Ruqa bi Fatihatil Kitab. Fathul Bari X/199). Selengkapnya tentang surat-surat dan ayat-ayat apa yang harus dibaca dalam me-rukyah seseorang, anda dapat melihatnya disini.

Yang Harus Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Indigo:
  1. Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.  
  2. Jangan pernah mengecilkan anak.  
  3. Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.  
  4. Bantu anak untuk berdisiplin. 
  5. Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun. 
  6. Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor. 
  7. Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada. 
  8. Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Yang terpenting dalam menangani anak indigo ini adalah bahwa mereka memiliki kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Pada beberapa anak, hal ini disebabkan karena permasalahan kecemasan, kemungkinan perilaku obsesif, kompulsif, atau kepanikan yang berlebih (panic attack). Penyebab lain muncul karena mereka berusaha keras untuk belajar dan memahami dengan caranya sendiri yang masih tradisional ataupun kebiasaan rutin. Sehingga tidak jarang bagi mereka akan memiliki perasaan harga diri yang rendah. Terkadang beberapa anak indigo menunjukkan reaksi kemarahan dan depresi. Wallahu a'lam...

Sumber : Dari Berbagai Sumber.